Header Ads

The Expendables Of Kurusetra by Ony Dwi Raharjo

The Expendables Of Kurusetra
Awan gelap seolah menggantung di atas langit sebuah desa yang subur dan makmur. Suasana yang senyap membuat enggan untuk memandang, bahkan walau hanya sebentar. Seorang wanita dan lima anak laki-laki, berjalan di jalan setapak menuju desa itu. Dari tempatnya berjalan, mereka dapat dengan leluasa memperhatikan desa tersebut, karena mereka berjalan di sisi pinggir pegunungan, yang lebih tinggi dari desa tersebut. Keringat dan peluh membasahi kain mereka yang telah menjadi kumal. Wajah wajah yang hitam dan berdebu, membuat mereka semakin terlihat lusuh. Keletihan menghinggapi diri mereka. Kain kain yang mereka kenakan, tak hanya lusuh oleh keringat dan debu, namun disana sini terlihat juga bekas bekas jilatan api hingga menghitam bahkan robek. Wanita itu, demikian terlihat letihnya, hingga kadang jalannya terseok seok dan tertatih tatih, bahkan beberapa kali hilang keseimbangan dan hampir jatuh. Seorang anak laki-laki yang mempunyai tubuh paling besar diantara mereka, dengan sigap meraih tubuh wanita itu, dan kemudian di angkatnya, dan di dudukkannya di pundak kanannya.
Tangan kanannya yang sangat kuat, bagai sebuah kayu yang dapat menjadi sandaran bagi tubuh wanita itu untuk dapat beristirahat, karena memang tak mungkin mereka berhenti sejenak walaupun hanya untuk sekedar istirahat. Sementara dua anak laki-laki yang berperawakan sedang, dengan wajah dan tubuh yang hampir sama, tak kalah menyedihkannya pula. Beberapa kali mereka merengek pada saudaranya. Lapar dan haus telah mendera mereka. Hal ini membuat mereka berenam menjadi semakin gundah. Gundah akan keadaan mereka sendiri yang tidaklah begitu baik, dan kini saudara termuda mereka juga mengalami hal yang demikian. Keduanya selalu berdekatan dengan satu orang lagi yang berwajah tampan diantara mereka. Dia selalu menggandeng tangan mereka di kiri dan di kanan. Dia berjalan agak lebih di depan, mendampingi seorang lagi yang berperawakan hampir sama dengannya, namun dia lebih terlihat sangat bijaksana.

Baca juga



Dia berjalan satu satu, melihat dan memperhatikan segala sesuatu di sekitarnya. “Kakang Puntadewa, berhentilah Kakang ” kata wanita yang duduk diatas pundak laki-laki bertubuh besar itu. “Sena  turunkan aku ” pinta wanita itu kemudian kepada laki-laki bertubuh besar itu. “Baik Kakang Mbok ” katanya sambil menurunkan tubuh wanita itu ke tanah, hampir bersamaan dengan kata kata Puntadewa. Puntadewapun kemudian berhenti dan menghadap istrinya. “Puntadewa, berhentilah sejenak. Aku melihat terdapat sebuah rumah di depan jalanan ini, Sementara Puntadewa masih berdiri, menemani Dewi Drupadi yang masih memeluk Nakula dan Sadewa. Beberapa saat berjalan, Arjuna dan Sena tiba di rumah tersebut. Rumah yang terbuat dari bambu dan kayu, yang sangat sederhana. Melihat debu debu yang menempel di dinding, serta halaman yang penuh dengan daun daun kering, sarang laba laba di setiap sudut, mereka yakin bahwa rumah itu telah ditinggalkan oleh pemiliknya.
  

Detail Buku:

Judul         : The Expendables Of Kurusetra
Penulis      : Ony Dwi Raharjo
Penerbit     : PT. Woolu Aksara Maya
ISBN         :-
Tebal         : -

Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ The Expendables Of Kurusetra “, karya terbaru Ony Dwi Raharjo. Untuk mendownload novel  “  The Expendables Of Kurusetra “ karya Ony Dwi Raharjo silahkan klik di sini.

Terima kasih telah membaca “  The Expendables Of Kurusetra “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.