Jejak Langkah by Pramoedya Ananta Toer
Kehadiran roman sejarah ini, bukan saja dimaksudkan untuk mengisi sebuah episode berbangsa yang berada di titik persalinan yang pelik dan menentukan, namun juga mengisi isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif kepada kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah secara lain dan dari sisinya yang berbeda. Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Pembagian ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode. Dan roman ketiga ini, Jejak Langkah, adalah fase pengorganisasian perlawanan.
Baca juga
- Amangkurat Agung -Prahara Takhta Mataram by Wahyu H.R.
- Ancaman ISIS di Indonesia by Poltak Partogi Nainggolan
- Apa yang Dilakukan Einstein Saat Galau? by Bayu Prasetyo
Minke memobilisasi segala daya untuk melawan bercokolnya kekuasaan Hindia yang sudah berabad-abad umurnya. Namun Minke tak pilih perlawanan bersenjata. Ia memilih jalan jurnalistik dengan membuat sebanyak-banyaknya bacaan Pribumi. Yang paling terkenal tentu saja Medan Prijaji. Dengan koran ini, Minke berseru-seru kepada rakyat Pribumi tiga hal: meningkatkan boikot, berorganisasi, dan menghapuskan kebudayaan feodalistik. Sekaligus lewat langkah jurnalistik, Minke berseru-seru: "Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan perlawanan".
Detail Buku:
Judul: Jejak Langkah - Tetralogi Buru 3
Penulis: Pramoedya AnantaToer
Penerbit: Lentera Dipantera, 2007
ISBN: 9789799731258
Bahasa: Indonesia
Jumlah halaman: 740 halaman
Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Jejak Langkah “, karya terbaru Pramoedya Ananta Toer. Untuk mendownload novel “ Jejak Langkah “ karya Pramoedya Ananta Toer silahkan klik di sini.
Terima kasih telah membaca “ Jejak Langkah “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini.
Tidak ada komentar