Header Ads

Mr B vs Miss AB: Reality by Bianca Sastra

Mr B vs Miss AB: Reality by Bianca Sastra
“It’s so easy, to think about love, to talk about love,
To wish for love,
But it’s not always easy, to recognize love,
Even when we hold it in our hands.
-Jaka


Tut. Sambungan telepon terputus. Suara anak kecil yang menggemaskan kini sudah tidak terdengar lagi dari ujung sana. Meninggalkan sedikit rasa kecewa bagi seorang perempuan bernama Han Mi Soo. Anak-anak dari panti asuhan lagi?” Mi Soo menatap wajah sahabatnya, Hye Sun, yang sedang duduk manis di hadapannya. Di antara mereka terdapat meja kecil dengan dua piring berisi cake serta dua cangkir latte yang diletakkan di atasnya. Uap panas pun masih mengepul dari dalam cangkir. Aroma kopi yang kuat bercampur dengan susu membuat Han Mi Soo tidak dapat menahan keinginannya untuk segera menyesap sedikit dan mencicipi rasa latte miliknya. “Ya. Akhir-akhir ini aku sudah jarang sekali mengunjungi mereka,” jawab Mi Soo setelah meletakkan kembali cangkir miliknya ke atas meja. Ia harus mengakui bahwa kopi yang baru saja ia minum kini masuk ke dalam daftar favoritnya yang akan ia ukir secara permanen di dalam memori.
“Aigoo, ternyata ramalan itu benar!” seru Hye Sun. “Ramalan tentang apa?” “Bahwa perempuan bergolongan darah AB memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi.” Hye Sun mengangkat majalah yang sebelumnya tergeletak di atas pangkuannya ke atas meja dan menunjukkan sebuah halaman dengan headline ‘Dirimu dan  golongan Darahmu’. “Shin Hye Sun! Berhenti membaca majalah yang sudah mencuci otakmu itu! Seharusnya kau lebih banyak membaca buku-buku tentang masakan daripada majalah wanita yang isinya hanya menyebarkan gosip, skandal, dan cara mendapatkan laki-laki,” Mi Soo tanpa sadar sudah menarik majalah Hye Sun dari genggamannya dan dengan kejam menutup majalah itu lalu menaruhnya di lantai. Tepat di samping kakinya. Sesungguhnya Mi Soo ingin mengetahui bagaimana reaksi sahabatnya apabila Mi Soo mengatakan bahwa dulu ia juga bernasib sama dengan anak-anak itu? Tetapi sepertinya ia harus membiarkan hal itu tersimpan rapat-rapat dan menjadi rahasianya sendiri. “Ya! Lihat, 'kan? Majalah itu sekali lagi benar!

Baca juga



Perempuan bergolongan darah AB ternyata memang tidak segan mengomentari sesuatu. Bahkan tidak peduli apakah komentarnya terdengar menyakitkan atau tidak. Ayolah Han Mi Soo! Kembalikan majalahku! Aku baru saja membelinya tadi! Kau kira majalah itu murah?” “Aku melakukan ini untuk kebaikanmu!” Mi Soo akhirnya mengambil kembali majalah milik Hye Sun dengan berat hati karena tidak tega melihat wajah perempuan itu yang terlihat meminta belas kasihan lalu meletakkannya tanpa perasaan di atas meja. “Ya, aku tahu. Kau memang sahabat yang baik hati Han Mi Soo, tapi kau harus mengerti bahwa aku bukan seorang yang sangat berdedikasi pada dunia memasak sepertimu. Aku juga memiliki ketertarikan lain seperti, ya laki-laki.” “Laki-laki itu merepotkan!” Mi Soo bergidik. Ia tampak tidak menyukai perbincangan apa pun tentang cinta walaupun ia tidak menyangkal bahwa ia pernah merasakan hal itu. “Baiklah. Mari kita melupakan masalah ini dan kembali ke topik awal. Kalau aku boleh jujur padamu, aku ingin tahu apa saja yang kau lakukan dengan anak-anak di panti asuhan jika berkunjung ke sana?” tanya Hye Sun.

Detail Buku:

Judul         : Reality
Penulis      : Byanca Sastra
Penerbit     : PT Grasindo,

ISBN         :  978-602-251-922-5
Tebal         : -


Itulah sekelumit sinospis yang diangkat dalam novel “ Reality “, karya terbaru Byanca Sastra. Untuk mendownload novel  “  Reality “ karya Byanca Sastra silahkan klik di sini.

Terima kasih telah membaca “  Reality “, untuk ebook, buku, novel dan karya menarik yang lainnya, silahkan kunjungi di sini

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.